BATU GINJAL

PENGERTIAN

Adalah gumpalan padat seperti kerikil yang terdapat di berbagai bagian dari ginjal dan kandung kemih. Batu ginjal terbentuk akibat kelebihan garam dalam aliran darah yang kemudian mengkristal dalam urin. 


PENYEBAB 

  1. Kurang minum atau sering kekurangan cairan yang menyebabkan urin mengental dan terbentuk batu. 
  2. Kelebihan kalsium atau asam urat dalam darah pada penderita Gout atau kelainan hormon. 
  3. Infeksi pada ginjal yang mempermudah pembentukan batu ginjal karena aliran urin dalam ginjal terhambat. 


Gejala- gejala

  1. Batu ginjal yang diam tidak menimbulkan gejala. 
  2. Nyeri hebat pada pinggang diatas ginjal yang dapat menyebar keperut bagian bawah. Nyeri berlangsung sekitar 1-2 menit, reda sebentar kemudian timbul kembali. 
  3. Nyeri ketika mengeluarkan air seni dan urin dapat bercampur darah dan keluar serpihan batu kecil-kecil seperti pasir. 
  4. Demam dan bengkak pada pinggang yang menandakan adanya infeksi di batu ginjal. 


Tujuan Diit

  1. Mencegah atau memperlambat terbentuknya kembali batu ginjal. 
  2. Meningkatkan ekskresi garam dalam urin dengan cara mengencerkan urin melalui peningkatan asupan cairan. 
  3. Memberikan diit sesuai komponen utama batu ginjal. 


Syarat Diit

Energi 35 kkal/kg BB, pada geriatri dimana umur > 60 tahun cukup 30 kkal/ BB, dengan ketentuan sebagai berikut : 

  1. Karbohidrat sebagai sumber tenaga, 50-60% dari total kalori. 
  2. Protein untuk pemeliharaan jaringan tubuh yang rusak sebesar 0,6 g/kg. 
  3. Lemak untuk mencukupi kebutuhan energi diperlukan kurang lebih 30% diutamakan lemak tidak jenuh. 
  4. Garam disesuaikan dengan ada tidaknya penumpukan cairan dalam tubuh. Pembatasan garam berkisar 2,5 - 7,6 g/hari setara dengan 1000-3000 mg Na/hari. 
  5. Kalium disesuaikan dengan kondisi ada tidaknya Hiperkalemia 40-70 mg/hari. 
  6. Fosfor dianjurkan kurang lenih 10 mg/kg BB/hari. 
  7. Kalsium 1400-1600 mg/hari. 
  8. Banyak cairan : 2500 ml/hari. 


Makanan yang dianjurkan

  1. Sumber hidrat arang nasi maksimum ½ gelas sehari, roti 4 potong, kentang, ubi, singkong, kue-kue yang dibuat dari tepung maizena, hunkwee, tapioka, agar-agar, jam, sirup. 
  2. Sumber protein hewani, daging 50 gr atau telur 1 butir sehari, susu, lemak, minyak, mentega, margarin. 
  3. Sumber protein nabati, kacang-kacangan kering 25 gr atau tahu, tempe atau oncom 50 gr sehari. 
  4. Sayuran : semua sayuran paling sedikit 300 gr sehari 
  5. Minuman, sari buah, teh kopi, coklat 


Bahan Makanan yang di Batasi atau di Hindari

  1. Sumber vitamin dan mineral. 
  2. Makanan yang mengandung purin atau lemak tinggi (jeroan, sardine, kerang, makarel, melinjo). 
  3. Sayur dan buah tinggi kalium jika pasien mengalami Hiperkalemi (bayam, gambas, daun singkong, leci, daun papaya, kelapa muda, pisang, durian, nangka). 
  4. Makananan tinggi natrium jika pasien hipertensi (garam vetsin, penyedap rasa/kaldu kering). 
  5. Makanan yang diawetkan, dikalengkan, diasinkan.